Rabu, 11 April 2018

#JendelaIlmu (4) - Teks Eksemplum Beserta Unsur Kebahasaan


Alfath yang Tersesat

            Pada suatu hari, hiduplah seorang remaja laki – laki bernama Alfath. Keluarga Alfath termasuk ke dalam salah satu dari lima keluarga terkaya di Condet. Kedua orangtua Alfath pun sangat menyayangi dan memanjakan dirinya karena anak laki – laki tampan itu adalah anak semata wayang mereka. Karena menganggap bahwa dirinya mudah sekali untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan, Alfath menyalahgunakan kasih sayang kedua orangtuanya dengan cara yang salah.
            Mengingat rutinitasnya diberi uang jajan yang lebih banyak daripada teman yang lain, maka Alfath seringkali mentraktir makan teman – teman dan dengan semaunya berbelanja barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan. Kebiasaan Alfath dimanja selama bertahun – tahun menjadikan ia pribadi yang boros pun semakin menjadi – jadi, terlebih lagi ketika dirinya memiliki seorang kekasih di sekolah. Berkali – kali kedua orangtua Alfath mengingatkan ia untuk hidup hemat dan memberitahu dirinya betapa susah mereka berdua mencari uang yang dengan mudahnya Alfath berikan ke sana sini. Bahkan, tidak sama sekali ia sisihkan untuk orang yang membutuhkan.
            Sehingga datanglah hari yang tidak pernah terduga sebelumnya. Setelah melakukan kerjasama dalam suatu proyek besar, perusahaan milik keluarga Alfath bangkrut akibat tertipu oleh rekan bisnisnya. Kemudian, harta kekayaan yang dimiliki orangtua Alfath lenyap begitu saja dan membuat keluarganya jatuh miskin. Sejak itu, keadaan kehidupan Alfath yang berubah drastis membuat dirinya tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi psikologisnya. Di saat permasalahan yang sangat besar ini terus menerus menghantui Alfath, akhirnya iman Alfath kalah dan ia memutuskan untuk bunuh diri.
            Hikmah yang dapat diambil maka hendaklah menanamkan sikap hemat di dalam diri sendiri sejak kecil agar sudah terlatih menjadi pribadi yang rajin menabung dan jauh dari menghambur – hamburkan uang. Seharusnya, uang yang disisihkan setiap harinya dapat dijadikan tabungan untuk masa depan nanti. Kalau pun memiliki rezeki berlebih, jangan lupa memberikannya kepada yang membutuhkan supaya mereka dapat merasakan keadilan. Oleh karena itu, anggaplah cobaan dari Tuhan sebagai pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran jika diberikan kehidupan yang lebih baik lagi nanti. Harta yang dimiliki kita sekarang juga hanyalah sebagai titipan dari Yang Maha Kuasa, sebab Tuhan dapat merebutnya kembali.


No.
Data
Pengolahan Data
Stuktur Teks
1
Alfath, keluarga terkaya, memanjakan, anak semata wayang, mudah mendapatkan apapun, menyalahgunakan kasih sayang
Pada suatu hari, hiduplah seorang remaja laki – laki bernama Alfath. Keluarga Alfath termasuk ke dalam salah satu dari lima keluarga terkaya di Condet. Kedua orangtua Alfath pun sangat menyayangi dan memanjakan dirinya karena anak laki – laki tampan itu adalah anak semata wayang mereka. Karena menganggap bahwa dirinya mudah sekali untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan, Alfath menyalahgunakan kasih sayang kedua orangtuanya dengan cara yang salah.
Orientasi
2
Uang jajan lebih, mentlaktir, membeli barang tidak berguna, boros, mengingatkan, hidup hemat, susah, mencari uang, disisihkan, orang yang membutuhkan
Mengingat rutinitasnya diberi uang jajan yang lebih banyak daripada teman yang lain, maka Alfath seringkali mentraktir makan teman – teman dan dengan semaunya berbelanja barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan. Kebiasaan Alfath dimanja selama bertahun – tahun menjadikan ia pribadi yang boros pun semakin menjadi – jadi, terlebih lagi ketika dirinya memiliki seorang kekasih di sekolah. Berkali – kali kedua orangtua Alfath mengingatkan ia untuk hidup hemat dan memberitahu dirinya betapa susah mereka berdua mencari uang yang dengan mudahnya Alfath berikan ke sana sini. Bahkan, tidak sama sekali ia sisihkan untuk orang yang membutuhkan.
Insiden
3
Tidak pernah terduga, bangkrut, jatuh miskin, sangat berubah, kondisi psikologis, permasalahan sangat besar, iman kalah, bunuh diri
Sehingga datanglah hari yang tidak pernah terduga sebelumnya. Setelah melakukan kerjasama dalam suatu proyek besar, perusahaan milik keluarga Alfath bangkrut akibat tertipu oleh rekan bisnisnya. Kemudian, harta kekayaan yang dimiliki orangtua Alfath lenyap begitu saja dan membuat keluarganya jatuh miskin. Sejak itu, keadaan kehidupan Alfath yang berubah drastis membuat dirinya tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi psikologisnya. Di saat permasalahan yang sangat besar ini terus menerus menghantui Alfath, akhirnya iman Alfath kalah dan ia memutuskan untuk bunuh diri.
Insiden
4
Hikmah, menanamkan sifat hemat, rajin menabung, masa depan, harta hanya titipan
Hikmah yang dapat diambil maka hendaklah menanamkan sikap hemat di dalam diri sendiri sejak kecil agar sudah terlatih menjadi pribadi yang rajin menabung dan jauh dari menghambur – hamburkan uang. Seharusnya, uang yang disisihkan setiap harinya dapat dijadikan tabungan untuk masa depan nanti. Kalau pun memiliki rezeki berlebih, jangan lupa memberikannya kepada yang membutuhkan supaya mereka dapat merasakan keadilan. Oleh karena itu, anggaplah cobaan dari Tuhan sebagai pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran jika diberikan kehidupan yang lebih baik lagi nanti. Harta yang dimiliki kita sekarang juga hanyalah sebagai titipan dari Yang Maha Kuasa, sebab Tuhan dapat merebutnya kembali.
Interpretasi

Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan
1. Kata Keterangan
a.       Keterangan tempat:
·         Keluarga Alfath termasuk ke dalam salah satu dari lima keluarga terkaya di Condet.
·         Alfath seringkali menlaktir makan teman – teman dan dengan semaunya berbelanja barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan.
·         Pribadi yang boros pun semakin menjadi – jadi, terlebih lagi ketika dirinya memiliki seorang kekasih di sekolah.
·         Betapa susah mereka berdua mencari uang yang dengan mudahnya Alfath berikan ke sana sini

b.      Keterangan waktu:
·         Pada suatu hari, hiduplah seorang remaja laki – laki bernama Alfath.
·         Sehingga datanglah hari yang tidak pernah terduga sebelumnya.
·         Pribadi yang boros pun semakin menjadi – jadi, terlebih lagi ketika dirinya memiliki seorang kekasih di sekolah
·         Alfath seringkali menlaktir makan teman – teman dan dengan semaunya berbelanja barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan.
·         Di saat permasalahan yang sangat besar ini terus menerus menghantui Alfath, akhirnya iman Alfath kalah dan ia memutuskan untuk bunuh diri

c.       Keterangan tujuan:
·         Karena menganggap bahwa dirinya mudah sekali untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan
·         Membelanjakan uangnya untuk membeli barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan.
·         Berkali – kali kedua orangtua Alfath mengingatkan ia untuk hidup hemat.
·         Akhirnya iman Alfath kalah dan ia memutuskan untuk bunuh diri.

d.      Keterangan cara:
·         Alfath seringkali menlaktir makan teman – teman dan dengan semaunya berbelanja barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan.
·         Seharusnya, uang yang disisihkan setiap harinya dapat dijadikan tabungan untuk masa depan nanti.
 
2. Kata Hubung
a)      Hubung waktu:
·         Sejak itu, keadaan kehidupan Alfath yang berubah drastis membuat dirinya tidak bisa menyesuaikan
·         Setelah melakukan kerjasama dalam suatu proyek besar, perusahaan milik keluarga Alfath bangkrut

b)      Hubung syarat:
·         Kalau pun memiliki rezeki berlebih, jangan lupa memberikannya kepada yang membutuhkan.
·         Anggaplah cobaan dari Tuhan sebagai pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran jika diberikan kehidupan yang lebih baik lagi nanti.

c)      Hubung tujuan:
·         Hendaklah menanamkan sikap hemat di dalam diri sendiri sejak kecil agar sudah terlatih menjadi pribadi yang rajin menabung
·         Jangan lupa memberikannya kepada yang membutuhkan supaya mereka dapat merasakan keadilan

d)     Hubung sebab:
·         Kedua orangtua Alfath pun sangat menyayangi dan memanjakan dirinya karena anak laki – laki tampan itu adalah anak semata wayang mereka.
·         Perusahaan milik keluarga Alfath bangkrut akibat tertipu oleh rekan bisnisnya
·         Harta yang dimiliki kita sekarang juga hanyalah sebagai titipan dari Yang Maha Kuasa, sebab Tuhan dapat merebutnya kembali.

e)      Hubung hasil:
·         Mengingat rutinitasnya diberi uang jajan yang lebih banyak daripada teman yang lain, maka Alfath seringkali menlaktir makan teman – teman
·         Sehingga datanglah hari yang tidak pernah terduga sebelumnya

f)       Hubung alat:
·         Alfath menyalahgunakan kasih sayang kedua orangtuanya dengan cara yang salah
·         Betapa susah mereka berdua mencari uang yang dengan mudahnya Alfath berikan ke sana sini
·         Keadaan kehidupan Alfath yang berubah drastis membuat dirinya tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi psikologisnya

g)      Hubung intra kalimat:
·         Kedua orangtua Alfath pun sangat menyayangi dan memanjakan dirinya karena anak laki – laki tampan itu adalah anak semata wayang mereka
·         Mengingat rutinitasnya diberi uang jajan yang lebih banyak daripada teman yang lain, maka Alfath seringkali menlaktir makan teman – teman dan dengan semaunya berbelanja barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan.
·         Berkali – kali kedua orangtua Alfath mengingatkan ia untuk hidup hemat dan memberitahu dirinya betapa susah mereka berdua mencari uang yang dengan mudahnya Alfath berikan ke sana sini
·         Harta kekayaan yang dimiliki orangtua Alfath lenyap begitu saja dan membuat keluarganya jatuh miskin
·         Di saat permasalahan yang sangat besar ini terus menerus menghantui Alfath, akhirnya iman Alfath kalah dan ia memutuskan untuk bunuh diri.

h)      Hubung antar kalimat:
·         Berkali – kali kedua orangtua Alfath mengingatkan ia untuk hidup hemat dan memberitahu dirinya betapa susah mereka berdua mencari uang yang dengan mudahnya Alfath berikan ke sana sini. Bahkan, tidak sama sekali ia sisihkan untuk orang yang membutuhkan.
·         Setelah melakukan kerjasama dalam suatu proyek besar, perusahaan milik keluarga Alfath bangkrut akibat tertipu oleh rekan bisnisnya. Kemudian, harta kekayaan yang dimiliki orangtua Alfath lenyap begitu saja dan membuat keluarganya jatuh miskin.
·         Kalau pun memiliki rezeki berlebih, jangan lupa memberikannya kepada yang membutuhkan supaya mereka dapat merasakan keadilan. Oleh karena itu, anggaplah cobaan dari Tuhan sebagai pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran jika diberikan kehidupan yang lebih baik lagi nanti.

3. Kalimat Majemuk

A.    Majemuk Setara:
·         Berkali – kali kedua orangtua Alfath mengingatkan ia untuk hidup hemat dan memberitahu dirinya betapa susah mereka berdua mencari uang.
·         Kedua orangtua Alfath pun sangat menyayangi dan memanjakan dirinya karena anak laki – laki tampan itu adalah anak semata wayang mereka.

B.     Majemuk Bertingkat:
·         Karena menganggap bahwa dirinya mudah sekali untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan, Alfath menyalahgunakan kasih sayang kedua orangtuanya dengan cara yang salah.
·         Setelah melakukan kerjasama dalam suatu proyek besar, perusahaan milik keluarga Alfath bangkrut akibat tertipu oleh rekan bisnisnya.
·         Kalau pun memiliki rezeki berlebih, jangan lupa memberikannya kepada yang membutuhkan supaya mereka dapat merasakan keadilan.

4. Kata Yang Sukar

No.
Kata
Deskripsi Makna
1
Anak semata wayang
Anak satu - satunya
2
Rutinitas
Kebiasaan yang tidak berubah dan teratur
3
Mentraktir
Membelikan makanan dan minuman
4
Manja
Diberi kasih sayang yang berlebih
5
Hemat
Berhati – hati dalam membelanjakan uang
6
Sisihkan
Memisahkan
7
Proyek
Rencana pekerjaan dengan sasaran khusus
8
Rekan
Teman kerja
9
Bangkrut
Menderita kerugian besar hingga jatuh
10
Menghamburkan
Memboroskan uang
11
Lenyap
Tidak kelihatan lagi
12
Drastis
Berpengaruh cepat
13
Kondisi Psikologis
Keadaan mental

5. Perincian Teks Eksemplum

Tokoh utama dalam teks tersebut adalah Alfath
Tokoh pendamping dalam teks tersebut diantaranya; Kedua orangtuanya, kekasihnya, rekan bisnis orangtuanya, dan teman – temannya
Makna dan pesan yang tersirat pada judul teks “Alfath yang Tersesat” adalah dimana seorang remaja yang tersesat dalam kekayaan dan kelimpahan hartanya sehingga cinta akan dunia dan tidak pernah berfikir panjang atas perbuatan yang telah dilakukannya. Anak yang mempunyai iman rendah dan sangat mudah menyerah dalam menghadapi cobaan. Tersesat dalam segala kenikmatan dunia tanpa tahu bahwa semua yang ia miliki itu hanyalah titipan, karena sesungguhnya itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bangganya Sebagai Angkatan 2020!

27 Maret 2020 23:11 Di saat gue menulis ini, update COVID-19 di RI yang ada di LINE memberi data baHwa sudah ada 1046 positif, 46 sembuh,...