Alfath
yang Tersesat
Pada
suatu hari, hiduplah seorang remaja laki – laki bernama Alfath. Keluarga Alfath
termasuk ke dalam salah satu dari lima keluarga terkaya di Condet. Kedua
orangtua Alfath pun sangat menyayangi dan memanjakan dirinya karena anak laki –
laki tampan itu adalah anak semata wayang mereka. Karena menganggap bahwa
dirinya mudah sekali untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan, Alfath
menyalahgunakan kasih sayang kedua orangtuanya dengan cara yang salah.
Mengingat
rutinitasnya diberi uang jajan yang lebih banyak daripada teman yang lain, maka
Alfath seringkali mentraktir makan teman – teman dan dengan semaunya berbelanja
barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan. Kebiasaan Alfath dimanja
selama bertahun – tahun menjadikan ia pribadi yang boros pun semakin menjadi –
jadi, terlebih lagi ketika dirinya memiliki seorang kekasih di sekolah. Berkali
– kali kedua orangtua Alfath mengingatkan ia untuk hidup hemat dan memberitahu
dirinya betapa susah mereka berdua mencari uang yang dengan mudahnya Alfath
berikan ke sana sini. Bahkan, tidak sama sekali ia sisihkan untuk orang yang
membutuhkan.
Sehingga
datanglah hari yang tidak pernah terduga sebelumnya. Setelah melakukan
kerjasama dalam suatu proyek besar, perusahaan milik keluarga Alfath bangkrut akibat
tertipu oleh rekan bisnisnya. Kemudian, harta kekayaan yang dimiliki orangtua
Alfath lenyap begitu saja dan membuat keluarganya jatuh miskin. Sejak itu, keadaan
kehidupan Alfath yang berubah drastis membuat dirinya tidak bisa menyesuaikan
dengan kondisi psikologisnya. Di saat permasalahan yang sangat besar ini terus
menerus menghantui Alfath, akhirnya iman Alfath kalah dan ia memutuskan untuk
bunuh diri.
Hikmah
yang dapat diambil maka hendaklah menanamkan sikap hemat di dalam diri sendiri
sejak kecil agar sudah terlatih menjadi pribadi yang rajin menabung dan jauh
dari menghambur – hamburkan uang. Seharusnya, uang yang disisihkan setiap
harinya dapat dijadikan tabungan untuk masa depan nanti. Kalau pun memiliki
rezeki berlebih, jangan lupa memberikannya kepada yang membutuhkan supaya
mereka dapat merasakan keadilan. Oleh karena itu, anggaplah cobaan dari Tuhan
sebagai pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran jika diberikan kehidupan yang
lebih baik lagi nanti. Harta yang dimiliki kita sekarang juga hanyalah sebagai
titipan dari Yang Maha Kuasa, sebab Tuhan dapat merebutnya kembali.
No.
|
Data
|
Pengolahan Data
|
Stuktur Teks
|
1
|
Alfath,
keluarga terkaya, memanjakan, anak semata wayang, mudah mendapatkan apapun,
menyalahgunakan kasih sayang
|
Pada
suatu hari, hiduplah seorang remaja laki – laki bernama Alfath. Keluarga
Alfath termasuk ke dalam salah satu dari lima keluarga terkaya di Condet.
Kedua orangtua Alfath pun sangat menyayangi dan memanjakan dirinya karena
anak laki – laki tampan itu adalah anak semata wayang mereka. Karena
menganggap bahwa dirinya mudah sekali untuk mendapatkan apapun yang ia
inginkan, Alfath menyalahgunakan kasih sayang kedua orangtuanya dengan cara
yang salah.
|
Orientasi
|
2
|
Uang
jajan lebih, mentlaktir, membeli barang tidak berguna, boros, mengingatkan,
hidup hemat, susah, mencari uang, disisihkan, orang yang membutuhkan
|
Mengingat
rutinitasnya diberi uang jajan yang lebih banyak daripada teman yang lain,
maka Alfath seringkali mentraktir makan teman – teman dan dengan semaunya
berbelanja barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan.
Kebiasaan Alfath dimanja selama bertahun – tahun menjadikan ia pribadi yang
boros pun semakin menjadi – jadi, terlebih lagi ketika dirinya memiliki
seorang kekasih di sekolah. Berkali – kali kedua orangtua Alfath mengingatkan
ia untuk hidup hemat dan memberitahu dirinya betapa susah mereka berdua
mencari uang yang dengan mudahnya Alfath berikan ke sana sini. Bahkan, tidak
sama sekali ia sisihkan untuk orang yang membutuhkan.
|
Insiden
|
3
|
Tidak
pernah terduga, bangkrut, jatuh miskin, sangat berubah, kondisi psikologis,
permasalahan sangat besar, iman kalah, bunuh diri
|
Sehingga
datanglah hari yang tidak pernah terduga sebelumnya. Setelah melakukan
kerjasama dalam suatu proyek besar, perusahaan milik keluarga Alfath bangkrut
akibat tertipu oleh rekan bisnisnya. Kemudian, harta kekayaan yang dimiliki
orangtua Alfath lenyap begitu saja dan membuat keluarganya jatuh miskin.
Sejak itu, keadaan kehidupan Alfath yang berubah drastis membuat dirinya
tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi psikologisnya. Di saat permasalahan
yang sangat besar ini terus menerus menghantui Alfath, akhirnya iman Alfath
kalah dan ia memutuskan untuk bunuh diri.
|
Insiden
|
4
|
Hikmah,
menanamkan sifat hemat, rajin menabung, masa depan, harta hanya titipan
|
Hikmah
yang dapat diambil maka hendaklah menanamkan sikap hemat di dalam diri
sendiri sejak kecil agar sudah terlatih menjadi pribadi yang rajin menabung
dan jauh dari menghambur – hamburkan uang. Seharusnya, uang yang disisihkan
setiap harinya dapat dijadikan tabungan untuk masa depan nanti. Kalau pun
memiliki rezeki berlebih, jangan lupa memberikannya kepada yang membutuhkan
supaya mereka dapat merasakan keadilan. Oleh karena itu, anggaplah cobaan
dari Tuhan sebagai pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran jika diberikan
kehidupan yang lebih baik lagi nanti. Harta yang dimiliki kita sekarang juga
hanyalah sebagai titipan dari Yang Maha Kuasa, sebab Tuhan dapat merebutnya
kembali.
|
Interpretasi
|
Mengidentifikasi
Unsur Kebahasaan
1. Kata Keterangan
a. Keterangan
tempat:
·
Keluarga Alfath termasuk ke dalam salah
satu dari lima keluarga terkaya di Condet.
·
Alfath seringkali menlaktir makan teman
– teman dan dengan semaunya berbelanja barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan.
·
Pribadi yang boros pun semakin menjadi –
jadi, terlebih lagi ketika dirinya memiliki seorang kekasih di sekolah.
·
Betapa susah mereka berdua mencari uang
yang dengan mudahnya Alfath berikan ke
sana sini
b. Keterangan
waktu:
·
Pada
suatu hari, hiduplah seorang remaja laki – laki bernama
Alfath.
·
Sehingga datanglah hari yang tidak pernah terduga sebelumnya.
·
Pribadi yang boros pun semakin menjadi –
jadi, terlebih lagi ketika dirinya
memiliki seorang kekasih di sekolah
·
Alfath seringkali menlaktir makan teman – teman dan dengan semaunya
berbelanja barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan.
·
Di saat
permasalahan yang sangat besar ini terus menerus menghantui Alfath,
akhirnya iman Alfath kalah dan ia memutuskan untuk bunuh diri
c. Keterangan
tujuan:
·
Karena menganggap bahwa dirinya mudah
sekali untuk mendapatkan apapun yang
ia inginkan
·
Membelanjakan uangnya untuk membeli barang – barang yang
tidak berguna di pusat perbelanjaan.
·
Berkali – kali kedua orangtua Alfath
mengingatkan ia untuk hidup hemat.
·
Akhirnya iman Alfath kalah dan ia
memutuskan untuk bunuh diri.
d. Keterangan
cara:
·
Alfath seringkali menlaktir makan teman
– teman dan dengan semaunya berbelanja
barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan.
·
Seharusnya,
uang yang disisihkan setiap harinya dapat dijadikan tabungan untuk masa depan
nanti.
2. Kata Hubung
a) Hubung
waktu:
·
Sejak
itu, keadaan kehidupan Alfath yang berubah drastis membuat dirinya tidak bisa
menyesuaikan
·
Setelah
melakukan kerjasama dalam suatu proyek besar, perusahaan milik keluarga Alfath
bangkrut
b) Hubung
syarat:
·
Kalau
pun memiliki rezeki berlebih, jangan lupa memberikannya kepada yang
membutuhkan.
·
Anggaplah cobaan dari Tuhan sebagai
pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran jika
diberikan kehidupan yang lebih baik lagi nanti.
c) Hubung
tujuan:
·
Hendaklah menanamkan sikap hemat di
dalam diri sendiri sejak kecil agar sudah terlatih menjadi pribadi yang rajin
menabung
·
Jangan lupa memberikannya kepada yang
membutuhkan supaya mereka dapat
merasakan keadilan
d) Hubung
sebab:
·
Kedua orangtua Alfath pun sangat
menyayangi dan memanjakan dirinya karena
anak laki – laki tampan itu adalah anak semata wayang mereka.
·
Perusahaan milik keluarga Alfath
bangkrut akibat tertipu oleh rekan
bisnisnya
·
Harta yang dimiliki kita sekarang juga
hanyalah sebagai titipan dari Yang Maha Kuasa, sebab Tuhan dapat merebutnya kembali.
e) Hubung
hasil:
·
Mengingat rutinitasnya diberi uang jajan
yang lebih banyak daripada teman yang lain, maka Alfath seringkali menlaktir makan teman – teman
·
Sehingga
datanglah
hari yang tidak pernah terduga sebelumnya
f) Hubung
alat:
·
Alfath menyalahgunakan kasih sayang
kedua orangtuanya dengan cara yang
salah
·
Betapa susah mereka berdua mencari uang
yang dengan mudahnya Alfath berikan
ke sana sini
·
Keadaan kehidupan Alfath yang berubah
drastis membuat dirinya tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi psikologisnya
g) Hubung
intra kalimat:
·
Kedua orangtua Alfath pun sangat
menyayangi dan memanjakan dirinya karena anak laki – laki tampan itu
adalah anak semata wayang mereka
·
Mengingat rutinitasnya diberi uang jajan
yang lebih banyak daripada teman yang lain, maka Alfath seringkali menlaktir
makan teman – teman dan dengan
semaunya berbelanja barang – barang yang tidak berguna di pusat perbelanjaan.
·
Berkali – kali kedua orangtua Alfath
mengingatkan ia untuk hidup hemat dan memberitahu
dirinya betapa susah mereka berdua mencari uang yang dengan mudahnya Alfath
berikan ke sana sini
·
Harta kekayaan yang dimiliki orangtua
Alfath lenyap begitu saja dan
membuat keluarganya jatuh miskin
·
Di saat permasalahan yang sangat besar
ini terus menerus menghantui Alfath, akhirnya iman Alfath kalah dan ia memutuskan untuk bunuh diri.
h) Hubung
antar kalimat:
·
Berkali – kali kedua orangtua Alfath
mengingatkan ia untuk hidup hemat dan memberitahu dirinya betapa susah mereka
berdua mencari uang yang dengan mudahnya Alfath berikan ke sana sini. Bahkan, tidak sama sekali ia sisihkan
untuk orang yang membutuhkan.
·
Setelah melakukan kerjasama dalam suatu
proyek besar, perusahaan milik keluarga Alfath bangkrut akibat tertipu oleh
rekan bisnisnya. Kemudian, harta
kekayaan yang dimiliki orangtua Alfath lenyap begitu saja dan membuat
keluarganya jatuh miskin.
·
Kalau pun memiliki rezeki berlebih,
jangan lupa memberikannya kepada yang membutuhkan supaya mereka dapat merasakan
keadilan. Oleh karena itu, anggaplah
cobaan dari Tuhan sebagai pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran jika
diberikan kehidupan yang lebih baik lagi nanti.
3. Kalimat Majemuk
A. Majemuk
Setara:
·
Berkali – kali kedua orangtua Alfath
mengingatkan ia untuk hidup hemat dan memberitahu dirinya betapa susah mereka
berdua mencari uang.
·
Kedua orangtua Alfath pun sangat
menyayangi dan memanjakan dirinya karena anak laki – laki tampan itu adalah
anak semata wayang mereka.
B. Majemuk
Bertingkat:
·
Karena menganggap bahwa dirinya mudah
sekali untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan, Alfath menyalahgunakan kasih
sayang kedua orangtuanya dengan cara yang salah.
·
Setelah melakukan kerjasama dalam suatu
proyek besar, perusahaan milik keluarga Alfath bangkrut akibat tertipu oleh
rekan bisnisnya.
·
Kalau pun memiliki rezeki berlebih,
jangan lupa memberikannya kepada yang membutuhkan supaya mereka dapat merasakan
keadilan.
4. Kata Yang Sukar
No.
|
Kata
|
Deskripsi Makna
|
1
|
Anak
semata wayang
|
Anak
satu - satunya
|
2
|
Rutinitas
|
Kebiasaan
yang tidak berubah dan teratur
|
3
|
Mentraktir
|
Membelikan
makanan dan minuman
|
4
|
Manja
|
Diberi
kasih sayang yang berlebih
|
5
|
Hemat
|
Berhati
– hati dalam membelanjakan uang
|
6
|
Sisihkan
|
Memisahkan
|
7
|
Proyek
|
Rencana
pekerjaan dengan sasaran khusus
|
8
|
Rekan
|
Teman
kerja
|
9
|
Bangkrut
|
Menderita
kerugian besar hingga jatuh
|
10
|
Menghamburkan
|
Memboroskan
uang
|
11
|
Lenyap
|
Tidak
kelihatan lagi
|
12
|
Drastis
|
Berpengaruh
cepat
|
13
|
Kondisi
Psikologis
|
Keadaan
mental
|
5. Perincian Teks Eksemplum
Tokoh utama dalam teks tersebut adalah Alfath
Tokoh pendamping dalam teks tersebut diantaranya;
Kedua orangtuanya, kekasihnya, rekan bisnis orangtuanya, dan teman – temannya
Makna dan pesan yang tersirat pada judul teks
“Alfath yang Tersesat” adalah dimana seorang remaja yang tersesat dalam
kekayaan dan kelimpahan hartanya sehingga cinta akan dunia dan tidak pernah
berfikir panjang atas perbuatan yang telah dilakukannya. Anak yang mempunyai
iman rendah dan sangat mudah menyerah dalam menghadapi cobaan. Tersesat dalam
segala kenikmatan dunia tanpa tahu bahwa semua yang ia miliki itu hanyalah
titipan, karena sesungguhnya itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar