KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
"Aurora", yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini disusun oleh saya sendiri dengan berbagai rintangan, baik
itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, saya
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Saya berharap semoga
makalah ini memberikan manfaat yang sebesar – besarnya.
Terima kasih.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Telaah
Pustaka
1. Pengertian
Aurora
2. Proses
Terjadinya Aurora
3. Pembentukan
Cahaya Aurora
4. Jenis
Aurora
5. Kenampakan
Aurora di Bumi
6. Negara
dengan Aurora Terindah
7. Kenampakan
Aurora di Planet Lain
8. Berita
tentang Aurora
9. Dampak
Aurora
B. Landasan
Teoritik
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Fenomena
alam adalah peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika, dan kemudian tak
diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia. Contoh umum dari
fenomena alam adalah letusan gunung berapi, cuaca, dan pembusukan. Menurut
kamus besar bahasa indonesia, fenomena alam adalah hal-hal yang dapat
disaksikan oleh panca indera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah.
Atau sesuatu yang luar biasa; keajaiban; fakta; kenyataan. Fenomena alam adalah
hal yang luar biasa dalam kehidupan di dunia dan dapat terjadi dengan tidak
terduga dan tampak mustahil dalam pandangan manusia.
Dan aurora merupakan
fenomena alam yang hanya terjadi di wilayah tertentu saja, yang merupakan
pancaran cahaya yang menyala – nyala pada lapisan ionosfer yang terjadi akibat
adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki oleh sebuah planet. Aurora
dapat kita lihat dengan mata telanjang di malam hari, namun di wilayah tertentu
saja.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa
pengertian dari aurora?
2. Bagaimana
proses terjadinya aurora?
3. Bagaimana
pembentukan cahaya dan warna pada aurora?
4. Apa
saja jenis aurora?
5. Bagaimana
kenampakan aurora di bumi?
6. Di
mana negara dengan aurora terindah?
7. Bagaimana
kenampakan aurora di planet lain?
8. Apa
saja berita tentang aurora?
9. Apa
dampak dari aurora?
C.
Tujuan
Karya ilmiah ini disusun dengan tujuan:
1. Mengetahui
pengertian dari aurora
2. Mengetahui
proses terjadinya aurora
3. Mengetahui
bagaimana pembentukan cahaya dan warna pada aurora
4. Mengetahui
jenis aurora
5. Mengetahui
kenampakan aurora di bumi
6. Mengetahui
negara dengan aurora terindah
7. Mengetahui
kenampakan aurora di planet lain
8. Mengetahui
berita tentang aurora
9. Mengetahui
dampak aurora
D.
Manfaat
Agar makalah ini dapat
menambah wawasan tentang fenomena alam aurora yang belum banyak orang tahu,
khususnya bagi para pembaca pada umumnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Telaah Pustaka
1. Pengertian Aurora
Aurora adalah fenomena unik
yang seringkali terjadi pada langit malam yang gelap tiba-tiba menjadi terang
benderang di belahan bumi utara terutama Alaska dianggap sebagian orang sebagai
peristiwa yang mengandung unsur-unsur kepercayaan kuno.
Aurora juga merupakan
fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah
planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki
planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin
matahari).
2. Proses Terjadinya Aurora
Beberapa hal penting
yang berkaitan dengan terbentuknya aurora yaitu:
1. Medan magnetik suatu
planet, (dalam hal ini bumi)
2. Angin Matahari,
adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma),yang menyebar ke segala
arah dari atmosfer terluar matahari (korona),tersusun dari elektron berenergi
tinggi dan proton, yang mampu melepaskan diri dari gravitasi sebuah bintang,
karena energi panasnya yang sangat tinggi. Plasma adalah partikel sejenis gas
yang telah terionisasi. Pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena suhu
yang sangat panas di matahari menyebabkan partikel gas terionisasi maka
terbentuklah plasma, biasanya pada saat
terjadi aktivitas matahari pancaran plasma bertambah.
3. Interaksi
partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari
(plasma), kemudian saat mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub
utara dan selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi, saat bertemu
dengan partikel atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron sehingga
memendarkan warna yang indah. Dengan kata lain, Angin matahari yang membawa
pancaran plasma mendekati bumi, lalu
plasma ini tertarik atau dibelokan ke pusat magnet bumi (kutub utara dan
selatan), saat plasma ini bertemu
partikel atmosfer bumi terjadilah interaksi di antara keduanya sehingga
memendarkan warna yang indah, itulah Aurora.
Fenomena aurora ini
terkait dengan selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi dan aktivitas
kemunculan bahaya dari Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat
diperkirakan semakin kuat gangguan dari matahari yang dikenal sebagai badai
matahari (solar storm). Badai Matahari adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat
dari masa puncak kegiatan bintik matahari ( sunspot ), biasanya setiap 11 tahun
akan memasuki periode aktivitas badai matahari. Sedangkan gangguannya yang
terjadi pada medan magnet Bumi, dinamakan badai magnet (magnetic storm).
Perubahan medan magnet yang mendadak tersebut menyebabkan partikel bermuatan
yang ada di atmosfer meningkat atau berubah arah (misalnya di lapisan
ionosfer). Aurora juga bisa muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada
magnetosfer yang dikenal sebagai magnetic sub-storm. Peristiwa ini memunculkan
aurora oval di kutub - kutub Bumi yang simetri satu sama lain. Meski fenomena
ini telah diduga oleh para ahli sejak lama, bukti observasi baru diperoleh pada
tahun 2001 melalui pengamatan satelit NASA.
3. Pembentukan Cahaya dan Warna pada Aurora
Terdapat dua gas utama
yang ada di atmosfer yang paling berpengaruh pada pembentukan cahaya aurora:
Oksigen, dapat
menghasilkan dua warna utama aurora, yaitu hijau-kuning yang memiliki panjang
gelombang 557,7 nm, warna ini paling sering terlihat,dan merah yang memiliki
panjang gelombang 630 nm, namun warna ini jarang terlihat.
Nitrogen, yang pada
keadaan terionisasi akan menghasilkan warna biru muda. Pada keadaan netral,
molekul nitrogen menghasilkan warna merah keunguan
Umumnya cahaya kutub
yang sering ditemui berwarna hijau kekuningan, ini disebabkan bagian partikel
yang membawa energi berbenturan dengan molekul oksigen yang hanya berjarak 20
KM dari permukaan bumi.
Ketika molekul oksigen
mendapat benturan partikel, akan memancarkan cahaya ungu kemerahan. Nitrogen
akan memancarkan cahaya biru, sedangkan nitrogen yang netral akan memancarkan
cahaya merah. Karena itu, orang-orang baru dapat melihat garis cahaya merah,
biru, hijau dan ungu yang berselang-seling menyelimuti angkasa.
4. Jenis Aurora
Aurora yang terjadi di
daerah sebelah utara dikenal dengan nama Aurora Borealis, yang dinamai seperti
Dewi Fajar Rom, Aurora. Serta nama Yunani untuk angin Utara, Boreas. Hal ini
karena di Eropa ia kerap dilihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah
matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora Boreialis selalu terjadi di
antara bulan September, Oktober, Maret dan April. Aurora borealis paling sering
disaksikan di Fairbanks, Alaska, dan beberapa lokasi di Kanada Timur, Islandia
dan Skandinavia Utara.
Di sebelah selatan
dikenal dengan nama Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa. Tapi
terkadang, aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis. Aurora Australis
paling jarang terlihat karena aurora ini
biasanya justru terlihat terang di daerah yang jarang penduduknya.
Aurora Australis biasanya sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun aktivitas
titik matahari. Titik-titik matahari maksimum berlangsung pada tahun 2000. Aurora
Australis pernah terlihat di Tasmania.
5. Kenampakan Aurora di Bumi
Peranan medan magnet
yang besar pada terjadinya aurora menyebabkan aurora paling sering terjadi di
daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan dan sangat jarang terjadi di
daerah khatulistiwa.
Selain lokasi, cuaca,
dan polusi, cahaya juga mempengaruhi kualitas aurora. Di Alaska, waktu terbaik
untuk melihat aurora adalah pada bulan-bulan Maret dan September hingga Oktober
akhir. Saat itu langit dalam keadaan gelap dan cuacanya sangat cerah. Saat
musim panas, langit malam tidak terlalu gelap. Sebaliknya pada musim dingin,
udara menjadi terlalu dingin sehingga mengganggu kenyamanan orang-orang yang
ingin mengamatinya.
Aurora muncul dalam
berbagai bentuk yang berbeda.
Penampakannya berubah-ubah, Tahap paling indah adalah pada tengah malam. Bahkan
aurora yang indah cemerlang memperlihatkan bentuk yang selalu berubah, ada yang
berbentuk tirai, busur, pita, sinar dan berbagai macam bentuk lainnya. Warna
yang terlihat bergantung pada ketinggian dan jenis molekul yang ada di
atmosfer.
6. Negara dengan Aurora Terindah
ü Alaska
Tempat yang paling
menarik untuk menikmati Aurora di belahan Amerika Utara adalah Alaska. Dimana pegunungan
Alaska menawarkan tempat yang indah dan memanjakan untuk menangkap Aurora
Borealis. Di sana terdapat beberapa penginapan dan losmen yang menawarkan jasa
dan perlengkapan untuk melihat aurora.
Selain itu ada juga
kereta salju yang ditarik oleh sekumpulan anjing husky atau berendam di kolam
air panas sambil menonton aurora yang menari di langit malam. Waktu terbaik
untuk mengunjungi Alaska adalah bulan Agustus sampai pertengahan April dimana
langit biasanya cerah pada bulan tersebut.
ü Kanada
Selain Ontario, Yukon
yang terdapat di paling barat Kanada merupakan tempat yang juga menyajikan
pemandangan aurora terbaik, tepatnya di sekitar Danau Laberge. Di tempat ini kita
bisa menyewa kabin kayu yang terletak di dekat danau dan nikmati pemandangan
Aurora Borealis tanpa batas. Agustus hingga akhir April adalah waktu yang
tepat.
ü Finlandia
Saariselkae yang
terletak di bagian utara Finlandia adalah tempat yang tak kalah indah untuk
menikmati aurora. Negara ini adalah negara dengan angka polusi yang kecil.
Dengan keadaan ini, langit utara Finlandia bisa mempesona para turis dengan
menyajikan aurora yang luar biasa selama sekitar 200 malam dalam setahun. Bulan-bulan
terbaik adalah sekitar November sampai Maret.
ü Norwegia
Kota di Norwegia yang
menawarkan pemandangan aurora terbaik adalah Tromso. Di kota ini menyajikan
festival yang ditujukan untuk menghormati dewa fajar. Aurora Borealis bisa
dilihat sekitar pukul 18.00 sore sampai pukul 1.00 malam setiap dua kali
sehari. Januari adalah bulan terbaik untuk berkunjung.
7. Kenampakan Aurora di Planet Lain
Kemunculan aurora -
aurora di Mars sepanjang tahun berhasil direkam wahana Mars Express milik badan
antariksa Eropa yang kini mengorbit planet tersebut. Tim peneliti dari Perancis
berhasil mengamati sembilan aurora di atmosfer Mars dan menyusunnya dalam satu
peta. Cahaya - cahaya tersebut tampak dengan warna antara hijau hingga ungu.
Seperti halnya aurora yang terbentuk di atmosfer Bumi, cahaya tersebut pada
dasarnya ultraviolet yang terbentuk saat partikel - partikel bermuatan listrik
dari Matahari bereaksi karena pengaruh medan magnet planet tersebut.
Cahaya aurora pun
terlihat di planet Saturnus. Wahana ruang angkasa Cassini berhasil merekam
fenomena yang langka tersebut saat melintas dekat planet raksasa tersebut.
Cahaya aurora yang direkam oleh Cassini terjadi diatas salah satu kutub
Saturnus. Namun, aurora yang terjadi di Saturnus mengejutkan para ilmuan di
badan antariksa AS (NASA) karena sangat luas. Aurora ini berbeda, aurora ini
melingkupi wilayah yang sangat luas sepanjang kutub. Rekaman inframerah yang
dibuat Cassini menunjukkan aurora tersebut mengalami perubahan yang konstan.
Rata - rata muncul dengan periode selama 45 menit sebelum akhirnya hilang.
8. Berita Tentang Aurora
1) Pada 2011, Planet Jupiter diketahui memiliki
kumpulan cahaya aurora. Aurora berwarna campuran magenta dan putih ini diduga
muncul karena adanya badai matahari. Penelitian terbaru astronom NASA
mengungkap, cahaya aurora yang 'membalut' planet raksasa ini ternyata memiliki
arus listrik bertegangan bisa mencapai 400.000 volt. Mereka menilai tegangan
tinggi itu adalah salah satu penyebab mengapa cahaya aurora bisa berpendar
begitu terang.
2) Pada 28 April 2017, pemandangan cantik aurora yang
menghiasi langit Australia dan Selandia Baru ini menyuguhkan pertunjukkan
spektakuler.
3) Pada 24 April 2017 di Calgary, Aurora itu disebut
Steve, diambil dari film anak-anak tahun 2006, Over the Hedge. Di mana dalam
film itu karakter tersebut memberi nama pada makhluk yang belum pernah mereka
lihat sebelumnya
9. Dampak Aurora
Gangguan aurora pada
kawat telegraf yang paling menakjubkan terjadi di Amerika Serikat. Sebuah
aurora fantastis yang terjadi pada bulan September 1851 telah mengganggu seluruh
saluran telegraf di New England dan memporakporandakan transaksi bisnis. Pada
tanggal 19 Februari 1852, aurora lainnya tercatat dalam sejarah telekomunikasi.
Para ilmuan percaya
bahwa aurora mencerminkan apa yang terjadi magnetosfer, yaitu daerah yang partikel
bermuatannya terperangkap oleh medan magnet bumi. Angin matahari menjepit
magnetosfer di dekat bumi di siang hari dan menyeretnya hingga jutaan kilometer
pada malam hari.
B.
Landasan Teoritik
1. Teori pertama datang dari Edmund Halley, yang memberi teori bahwa aurora adalah uap air encer
yang tersublimasi oleh pemanasan yang dengannya terkandung juga sulfur yang
akan menghasilkan kilauan sinar warna-warni di atmosfer.
2. Pada tahun 1746, Leonard Euler menyatakan bahwa aurora adalah partikel dari atmosfer
bumi yang melampaui ambang batasnya akibat cahaya matahari dan selanjutnya naik
ke ketinggian beberapa ribu mil.
3. Teori ketiga dari Benjamin Franklin, yang mengatakan bahwa aurora berkaitan dengan
sirkulasi di atmosfer.
4. Sekitar
tahun 1800-an karakteristik aurora mulai diketahui. Ilmuwan Inggris Cavendish berhasil menghitung
ketinggian aurora yaitu antara 52 s.d 71 mil (83 km s.d 113,6 km). Tahun 1852, diketahui
bahwa ada hubungan antara aktivitas geomagnet, aurora, dan sunspot dimana
frekuensi dan amplitudo ketiganya berfluktuasi dengan periode yang hampir sama
yaitu 11 tahunan.
5. Tahun 1860, Elias
Loomis berhasil membuat diagram yang menunjukkan daerah dengan kejadian
aurora paling banyak. Dari temuannya itu diketahui bahwa ternyata aurora berhubungan
dengan medan magnet bumi.
6. Angstrom,
seorang ilmuwan Swedia, pada tahun 1867 berhasil melakukan pengukuran
spektrum-spektrum dari aurora.
7. Penelitian tentang aurora semakin menemukan titik
terang ketika seorang fisikawan Inggris, J.J.
Thomson berhasil menemukan elektron
8. Fisikawan Swedia, Kristian Birkeland menyatakan bahwa aurora disebabkan oleh sinar
dari elektron yang diemisikan matahari. Ketika elektron-elektron itu sampai ke
bumi akan dipengaruhi oleh medan magnet bumi, dan terbawa ke daerah lintang
tinggi dan terjadilah aurora.
BAB
III
PENUTUP
A
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa:
1. Aurora
dapat terjadi di wilayah tertentu saja
2. Aurora
dapat dilihat dengan mata telanjang
3. Di
wilayah tertentu Aurora dapat mengganggu alat elektronik
4. Aurora
terjadi karena atom-atom dan molekul yang bertumbukan dengan partikel-partikel
bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari matahari
5. Aurora
memiliki banyak bentuk, warna, dan nama yang berbeda
B.
Saran
Saya menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya dan menambah wawasan bagi para pembaca. Janganlah berkata
tidak dalam kebaikan kalau belum melaksanakannya.
Terima kasih.