Rabu, 11 April 2018

#JendelaIlmu (2) - Super Blue Blood Moon


TUGAS PENGAMATAN GERHANA BULAN

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.


FENOMENA SUPER BLUE BLOOD MOON
31 JANUARI 2018

Tanggal 31 Januari menjadi momentum langka untuk tiga peristiwa lunar yang terjadi secara bersamaan dan peristiwa ini dinanti semua orang di seluruh dunia karena menjanjikan penampakan bulan yang indah. Momen ini tergolong langka karena belum terjadi lagi sejak 150 tahun silam. Fenomena ini tercatat terakhir kali muncul pada 31 Maret 1866.
Bulan pada tanggal 31 Januari ini akan menjadi supermoon. Peristiwa ini untuk menyebut bulan yang tengah berada di perigee, titik paling dekat dengan Bumi. Artinya, bulan akan sekitar 14 persen lebih besar dan terang dari biasanya
Supermoon ini lantas disebut juga blue moon. Mengapa? Sebab, supermoon ini merupakan bulan purnama yang kedua kalinya di Januari. Bulan purnama ini biasanya dipisahkan 29 hari. Setiap bulan kalender hanya memiliki satu bulan purnama. Fenomena blue moon ini pun langka karena rata-rata terjadi dua setengah tahun sekali.
Namun yang benar-benar membuat supermoon sekaligus blue moon ini spektakuler adalah kenyataan bahwa fenomena ini berbarengan dengan peristiwa lunar lainnya hari ini: gerhana bulan total. Itu berarti supermoon sekaligus blue moon ini akan melewati bayangan (umbra) bumi. Maka, saat terjadi gerhana bulan total, bulan akan berwarna kemerahan atau oranye seperti tembaga sehingga diberi julukan blood moon.
Dengan merangkum tiga peristiwa lunar trifecta yang terjadi bersamaan pada 31 Januari 2018 ini, muncullah istilah super blue blood moon. Artinya, gerhana bulan total akan mengubah supermoon kedua di bulan Januari atau blue moon ini menjadi blood moon yang berwarna oranye atau merah kecoklatan seperti tembaga.
Masyarakat Indonesia dapat menikmati pula fenomena langit ini pada malam hari jika cuaca cerah. BMKG mencatat puncak peristiwa ini terjadi pada pukul 20.29 WIB; 21.29 WITA; dan 22.29 WIT. Jika cuaca cerah, pengamatan dapat dilihat secara ideal dan tanpa alat bantu dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga daerah yang berada di sebelah barat Sumatera.
Selain itu, lokasi yang ideal untuk mengamati fenomena supermoon ini yakni di Observatorium Boscha (Lembang), Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi, Setu Babakan, serta Bukit Tinggi. Selain itu juga dilakukan pengamatan di 21 titik pengamatan hilal.


TERJADINYA SUPER BLUE BLOOD MOON

Ahli menjelaskan bahwa gerhana bulan akan mulai terjadi pada pukul 18.48 WIB di mulai dari sisi bawah atau sisi timur purnama yang tergelapi. Kemudian totalitas akan terjadi pada pukul 19.52 WIB. Totalitas gerhana bulan akan terjadi sampai pukul 21.08 WIB. Fase gerhana bulan sebagian akan terjadi lagi, di mulai dari sisi kanan bawah dan purnama mulai kembali tersibak. Fase tersebut akan selesai pukul 22.11 WIB.

Berikut fase sampai terjadi dan berakhirnya Super Blue Blood Moon:
1. Bulan masuk penumbra bumi
Kerucut bayangan Bumi memiliki dua bagian: bagian gelap disebut umbra, yang dikelilingi bagian lebih terang disebut penumbra. Penumbra adalah bagian luar bayangan Bumi yang tampak pucat. Gerhana resmi dimulai ketika bulan memasuki penumbra. Bayangan penumbra Bumi begitu lemah sehingga tidak terlihat sampai bulan tenggelam sepenuhnya dalam bayangan Bumi.
Di sini kita harus menunggu sampai penumbra mencapai 70 persen menutupi lingkaran bulan. Oleh karena itu harus menunggu selama sekitar 40 menit setelah awal gerhana sebagian itu. bulan purnama akan terus muncul untuk menerangi seperti biasa, kendati dari menit ke menit bulan kian masuk bagian luar bayangan Bumi itu.

2. Bayangan penumbra mulai terlihat
Kini bulan bergerak cukup jauh ke dalam penumbra sehingga bayangan Bumi mencetak jelas Bulan. Mulai terlihat sangat lembut, cahaya bayangan mulai muncul di bagian kiri Bulan. Ini akan makin jelas terlihat pada menit-menit setelahnya di mana bayangan menjadi menyebar dan kian dalam. Beberapa saat sebelum bulan mulai masuk bayangan umbra gelap Bumi, penumbra memudarkan bayangan bulan sebelah kiri.

3. Bulan masuk umbra bumi
Bulan mulai melintas masuk ke bagian bayangan gelap Bumi yang disebut umbra. Bagian gelap kecil mulai muncul di sisi kiri bulan. Gerhana bulan sebagian mulai terjadi; kecepatan perubahannya berlangsung dramatis.
Menit-menit berlalu, bayangan gelap muncul perlahan di permukaan bulan. Pada awalnya tungkai bulan terlihat hilang di dalam umbra, tapi segera setelah itu begitu bulan makin masuk umbra, Anda bakal melihat pendaran cahaya remang-remang jingga, merah atau abu-abu. Tepi bayangan Bumi yang terpancar ke Bulan pun terlihat melengkung. Begitu kegelapan perlahan menyergap, lanskap di sekitar dan bayangan dalam cahaya bulan malam hari mulai sirna.

4. Sebesar 75 persen masuk umbra
Mengingat tiga perempat lingkaran Bulan kini ditutup umbra, bagian bulan yang tenggelam dalam bayangan Bumi menjadi agak sedikit terang, bagaikan besi yang dipanaskan pada titik di mana itu besi memijarkan cahaya. Kini terlihat jelas bayangan umbra tidak menciptakan kegelapan total pada permukaan bulan.
Dengan mengunakan teropong atau teleskop, bagian luar bayangan Bumi biasanya cukup terang untuk memperlihatkan kawah Bulan, tapi bagian tengahnya lebih gelap dan kadang-kadang permukaannya tak bisa dilihat. Warna warni umbra sangat berbeda dari gerhana satu ke gerhana berikutnya, merah dan abu-abu, lalu kadang-kadang coklat, biru dan lainnya.

5. Kurang lima menit dari totalitas
 menit sebeleum (dan setelah) totalitas atau gerhana total, perbedaan kontras antara cahaya kuning perak pucat dan coklat kemerahan dari permukaan bulan menyebar ke seluruh lingkaran Bulan yang akan menciptakan fenomena indah yang kadang disebut "Efek Lentera Jepang".

6. Gerhana bulan total mulai
Ketika bagian terakhir Bulan masuk umbra, maka gerhana bulan total pun mulai. Bagaimana bulan muncul kembali selama priode total tak ada yang tahu. Kadang-kadang gerhana bulan total memunculkan kesan hitam abu-buat gelap yang hampir tak bisa dilihat. Tapi saat ini Bulan bisa juga memercikan jingga terang. Faktor yang membuat bulan bisa dilihat penuh saat gerhana total adalah cahaya matahari disebarkan dan dibiaskan ke sekeliling sisi Bumi oleh atmosfer kita.

7. Setengah total
Bulan kini bersinar sekitar 10.000 atau 100.000 kali redup dari pada beberapa jam sebelumnya. Karena bulan bergerak ke sisi selatan dari bagian tengah umbra Bumi, gradasi warna dan tingkat keterangannya di lingkaran Bulan menjadi terlihat lebih gelap, dengan rona abu-abu kecoklatan. sementara itu, bagian bawahnya, yakni bagian di mana Bulan berada paling dekat ke tepi luar umbra, warnanya menjadi lebih terang, dengan rona kemerahan, jingga, dan bahkan putih lembut kebiruan. Pengamat yang berada jauh di sinar terang perkotaan akan melihat bintang-bintang menjadi terlihat lebih besar ketimbang saat sebelum gerhana.

8. Gerhana bulan total berakhir
Bulan mulai muncul dari bayang-bayang umbra. Segmen kecil pertama dari Bulan mulai muncul lagi, diikuti kembali beberapa menit kemudian oleh Efek Lentera Jepang.

9. Sebesar 75 persen bulan muncul lagi
Sisa warna di dalam umbra kini mulai lenyap. Dari sini, setelah bayangan gelap secara teori semestinya meninggalkan cakram bulan, bulan terlihat hitam dan tak berbentuk.

10. Bulan meninggalkan umbra
Bayang-bayang tengah nan gelap membuat bagian sisi kanan bulan (di barat) terlihat jelas.

11. Bayangan penumbra lenyap
Akhirnya, bayangan samar hilang dari bulan, gerhana bulan mulai berakhir.

12. Bulan meninggalkan penumbra
Gerhana"resmi" berakhir, begitu bulan sepenuhnya bebas dari bayangan penumbra.


DAMPAK SUPER BLUE BLOOD MOON DI BUMI

Gravitasi bulan dan matahari memengaruhi pasang air laut. Ketika terjadi gerhana bulan - yang mana posisi Bumi berada di tengah matahari dan bulan - ditambah jarak bulan yang sangat dekat dengan bumi, pasang air laut akan mencapai maksimum.
Dampak lainnya yaitu jika terjadi banjir akibat hujan lebat di daratan, banjir akan lama surutnya karena dampak pasang maksimum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bangganya Sebagai Angkatan 2020!

27 Maret 2020 23:11 Di saat gue menulis ini, update COVID-19 di RI yang ada di LINE memberi data baHwa sudah ada 1046 positif, 46 sembuh,...